Sms ke nomor 085624025255 dengan format :
Atas Nama, Pesan Jumlah Box, Rasa, Kirim ke Alamat



HP : 085624025255 - PIN BB : 31265DFF

Kamis, 22 November 2012

SUSU KAMBING OBAT ASAM URAT


Penyakit asam urat disebabkan kadar asam urat di dalam tubuh atau di dalam darah berlebihan. Asam urat sendiri merupakan asam organik lemah yang berbentuk hablur putih, tidak berbau, tidak berasa, dan terbentuk sebagai zat hasil akhir katabolismus nukleoprotein.

Katabolismus nukleoprotein adalah sejenis protein tersusun yang banyak terdapat dalam inti sel, berupa zat sampah yang dikeluarkan dari baclan oleh ginjal. Plasma darah yang normal berisi 3,5-6 mg asam urat, sehingga jika kadar asam urat di dalam tubuh lebih dari itu, seseorang bisa dikatakan terkena penyakit asam urat. Salah satu sebab meningkatnya kadar asam urat di dalam darah adalah malfungsi ginjal, yang berakibat ekskresi asam urat menjadi tidak lancar. Di samping itu, peningkatan produksi asam urat bisa disebabkan oleh konsumsi makanan yang banyak mengandung protein dan akhirnya terjadi peningkatan pembentukan purin.

Gejala Asam Urat
  1. Terjadi satu atau lebih pembengkakan pada persendian. 
  2. Timbul rasa kaku pada hari, terutama jika udara agak dingin.
  3. Rasa sakit terjadi berulang-ulang di beberapa tulang sendi.
  4. Tidak mampu bergerak seara normal
  5. Timbul kemerahan secara nyata dan rasa hangar di daerah persendian.
  6. Penurunan berat badan, serta demam atau lemas yang bergabung dengan rasa sakit.

Pengobatan dengan Susu Kambing
 
Manfaat susu kambing secara, medis, baik kuratif maupun prefendf, dalam penyembuhan penyakit asam urat dapat digambarkan sebagai berikut. Di dalam susu kambing, baik yang berupa susu kambing segar, clabbered milk atau yogurt, maupun whey, tercdapat unsur mineral natrium (Na) dan klorida (Cl) yang tinggi. Kedua, unsur kimia tersebut membantu kerja ginjal dalam menyeimbangkan volume cairan danan elektrolit tubuh. Dengan pemberian susu kambing, keseimbangan asam dan basa tubuh bisa dipelihara, dengan baik sehingga komposisi kimia darah terjaga. Selain mengonsumsi susu kambing, para penderita penyakit asam urat dianjurkan untuk mengubah pola makan, menghindari makanan yang mengandung purin tinggi, dan menghindari minuman beralkohol dan asam lemak. Minum air putih yang banyak atau minimum 8 gelas sehari dapat membantu mengencerkan cairan tubuh yang pada gilirannya akan mengencerkan asam urat terjadi peningkatan pembentukan purin.

Bagi penderita asam urat, beberapa minuman yang harus dihindari adalah minuman beralkohol seperti bir, wiski, anggur, tape dan tusk. Makanan yang harus dihindari adalah sea food seperti udang, remis, tiram, kepiting; berbagai jenis makanan kaleng seperti sarden, kornet sapi; berbagai jeroan seperti hate, ginjal, jantung, otak, paru, limpa, usus; dan buah-buahan tertentu seperti durian, alpokat, dan nangka masak. Sementara itu, makanan yang masih bisa dimakan, tetapi harus dikurangi porsinya adalah ikan sarden, daging kambing, daging ayam, daging sapi, tempe, emping, kacang, oncom, dan beberapa jenis sayuran tertentu seperti brokoli, bayam,kangkung, kol, dan jamur.
 
sumber: sususegar.com 





Susu Kambing untuk Pengobatan Anemia
Anemia merupakan penyakit kelainan badan yang diakibatkan oleh merendahnya kadar hemoglobin (Hb) sampai di bawah batas-batas nor¬mal. Biasanya jumlah eritrosit/mm3 darah dan nilai hematokrit ikut rendah. Hal ini disebabkan jumlah hemoglobin dalam darah berkurang, sehingga proses-proses fisiologis yang bertahan dengan hemoglobin akan terganggu. Anemia bisa pula disebabkan kehilangan darah dalam jumlah yang banyak akibat kecelakaan, karena ketidakmampuan tubuh memproduksi sel darah merah yang cukup, atau karena kelainan bawaan atau genetik (keturunan).

Ciri-ciri orang yang terkena anemia adalah kelihatan pucat, merasa lemas, cepat lelah, dan pusing-pusing. Orang yang normal kadar hemoglobinnya tidak banyak berubah karena adanya keseimbangan antara produksi dan destruksi eritrosit yang terus-menerus secara seimbang. Sementara itu, orang yang terkena penyakit anemia menunjukkan keseimbangan tersebut terganggu oleh suatu sebab.
Macam-macam anemia yang dibagi berdasarkan kelainan patofisiologis dan ukuran sel darah sebagai berikut.

a. Berdasarkan Patofisiologis
1. Pengurangan Produksi
- Sintesis hemoglobin, yakni iron deficiency atau kekurangan zat besi, thalasemia, dan anemia akibat penyakit-penyakit kronis.
- Sintesis DNA, yakni megaloblastic anemia.
- Stem cell, yakni aplastic anemia dan myeloproliferative leukemia.
- Infiltrasi sumsum tulang, beberapa keganasan seperti carnicoma dan lym¬phoma apkz4a sel darah yang murni.
2. Peningkatan Perusakan
- Blood loss atau kehilangan darah akut, seperti akibat kecelakaan lalu¬lintas dan perdarahan berat pada kasus-kasus kebidanan.
- Hemolysis intrinsic, membran (hereditary ipberogoosis dan e&ptogtosis), he¬moglobin (sickle cell anemia dan unstable hemoglobin), glycoylsis (pyruvate ki¬nase), dan oxidation (GOD defideng).
- Hemolysis extrinsic, immune (warm antibody dan cold antibody), microangiopbatic (thrombotic tbrombogtopenic purpura dan hemolytic uremic syndrome), glycolysis (pyruvate kinase), dan infeksi (clostridial) dan bypersplenism

b. Berdasarkan Ukuran Sel
1. Microcytic, yakni iron defiency, thalasemia, dan anemia akibat penyakit kronis.
2. Macrocytic, seperti megaloblastic anemia karena kekurangan vitamin B12 dan kekurangan folat; non-megaloblastic anemia karena myelodyplasma, che¬motherapy, penyakit hati, increased reficulocytosis, dan myxedema; dan nor¬mocytic.
Penyebab anemia paling banyak adalah dari kelompok iron deficiency anemia, yang disebabkan hal-hal berikut ini.
1. Deficient diet, yakni diet dengan gizi buruk dan tidak adekuat.
2. Absorpsi yang berlebihan.
3. Kebutuhan yang meningkat, seperti saat kehamilan dan menyusui.
4. Kehilangan darah akut, seperti perdarahan usus, kelainan haid, dan donor darah yang berulang.
5. Haemoglobinuria.
6. Iron sequestration, yakni pulmonary haemosiderosis.
Selama ini, di antara keenam penyebab tersebut, yang paling potensial adalah kehilangan darah yang masif. Di antaranya karena kecelakaan yang menyebabkan perdarahan organ-organ dalam perut dan usus, perdarahan pada organ reproduksi akibat persalinan dengan kelainan, kelainan haid, dan donor darah yang berulang. Anemia hanya suatu gejala yang ditandai dengan adanya penurunan kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah yang penyebabnya bermacam¬macam. Dengan demikian, pengobatan yang harus dilakukan kepada pasien penderita anemia harus disesuaikan dengan penyebabnya. Transfusi darah hanya akan membantu memperbaiki kadar hemoglobin, terutama dalam keadaan akut agar penderita tidak mengalami kekurangan oksigen (Hipoksia) yang sangat diperlukan oleh jaringan tubuh, khususnya jaringan otak. Selanjutnya, pemberian zat besi dan asam folat memerlukan pemeriksaan yang teliti agar tidak sampai terjadi kesalahan terapi yang dapat mengngakibatkan hemosiderosis (iron overload) yang justru membahayakan pasien. Zat besi dan asam folat jauh lebih baik yang berasal dari bahan makanan dibandingkan dengan yang dibuat secara sintetis atau artifisial. Fungsi susu kambing dalam pengobatan penyakit anemia sama dengan fungsi pada pengobatan thalasemia.
sumber: sususegar.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar